The Summer Hikaru Died Episode 10
[Bahasa Indonesia] [Full Indonesian] Pemberitahuan Penting: Hingga saat ini, manga Hikaru ga Shinda Natsu (The Summer Hikaru Died) belum menerima adaptasi anime.
Oleh karena itu, sinopsis berikut adalah episode 10 hipotetis, yang dibuat berdasarkan alur cerita manga yang sedang berlangsung (sekitar chapter 19-21) dan dibayangkan bagaimana materi tersebut akan diadaptasi ke dalam format episode anime untuk menciptakan klimaks pertengahan musim yang mendebarkan.
Sinopsis: Hikaru ga Shinda Natsu - Episode 10 (Hipotetis) Judul Episode: Gema Gunung (山の谺) Teaser Topeng itu akhirnya pecah.
Rahasia yang Yoshiki coba lindungi dengan putus asa kini tersingkap di bawah tatapan dingin seluruh desa.
Ketika ritual kuno dimulai untuk mengusir kejahatan, entitas yang meniru Hikaru tidak lagi menahan diri.
Persahabatan mereka diuji oleh api penyucian saat Yoshiki harus memilih antara menyelamatkan monster yang dicintainya atau menyerah pada takdir mengerikan yang telah mengakar di tanah kelahirannya selama berabad-abad.
Karakter Penting dalam Episode Ini Yoshiki (よしき): Protagonis utama yang diliputi duka dan rasa bersalah.
Motivasinya tunggal dan kuat: melindungi Hikaru dengan segala cara.
Baginya, entitas ini adalah satu-satunya pengingat dari sahabat masa kecilnya dan satu-satunya hal yang mencegahnya dari kesepian yang menghancurkan.
Dalam episode ini, kesetiaannya mencapai titik puncaknya, memaksanya untuk menentang seluruh desanya.
Hikaru (ヒカル): Entitas tak dikenal dari gunung yang telah mengambil alih tubuh dan ingatan Hikaru yang asli.
Awalnya didorong oleh insting untuk bertahan hidup dan meniru, Hikaru telah mengembangkan keterikatan yang tulus pada Yoshiki.
Ketika keberadaannya terancam, sisi monsternya yang buas dan tak terkendali muncul ke permukaan, didorong oleh ketakutan kehilangan satu-satunya orang yang menerimanya.
Asako (朝子): Seorang wanita paruh baya di desa yang memiliki kepekaan spiritual yang kuat dan pengetahuan tentang tradisi kuno.
Dia bertindak sebagai antagonis utama dalam episode ini.
Motivasinya adalah melindungi desa dari apa yang dia sebut sebagai bencana (禍, wazawai), sebuah kekuatan alam yang merusak yang sekarang bersemayam di dalam tubuh Hikaru.
Dia melihat Hikaru bukan sebagai individu, melainkan sebagai wadah kutukan.
Rangkaian Adegan Penting Keheningan Sebelum Badai: Episode dimulai dengan suasana yang menipu tenang.
Yoshiki dan Hikaru berada di rumah Hikaru, mencoba menjalani rutinitas normal.
Hikaru dengan polos meniru perilaku manusia yang baru dipelajarinya dari Yoshiki, seperti cara memegang sumpit dengan benar.
Namun, ketegangan terasa di udara.
Yoshiki terus-menerus melirik ke luar jendela, paranoia mencengkeramnya.
Di luar, bayangan penduduk desa terlihat berkumpul dari kejauhan, tatapan mereka berat dan penuh kecurigaan.
Konfrontasi di Kuil: Yoshiki dibujuk untuk membawa Hikaru ke kuil desa setempat dengan dalih festival kecil.
Namun, itu adalah jebakan.
Begitu mereka tiba, jalan keluar mereka diblokir oleh penduduk desa yang dipimpin oleh Asako.
Wajah mereka bukan lagi wajah tetangga yang ramah, melainkan topeng tekad yang dingin.
Asako melangkah maju, matanya tertuju pada Hikaru.
Tanpa basa-basi, dia menyatakan, Kamu bukan Hikaru.
Kamu adalah bencana yang merayap turun dari gunung.
Tempatmu bukan di sini.
Ritual Pengusiran dan Amukan Monster: Asako dan beberapa penduduk desa lainnya memulai nyanyian ritual.
Mereka membunyikan lonceng dan melemparkan jimat ofuda ke arah Hikaru.
Awalnya, entitas itu meringkuk ketakutan di belakang Yoshiki.
Namun, saat energi ritual semakin kuat, rasa sakit yang luar biasa memicunya.
Wajah Hikaru mulai meleleh dan terdistorsi.
Zat hitam seperti lumpur meledak dari tubuhnya, membentuk sulur-sulur tajam dan anggota badan tambahan yang mengerikan.
Raungan yang tidak wajar dan memekakkan telinga menggema di seluruh area kuil, bukan lagi suara manusia, melainkan suara sesuatu yang purba dan marah.
Hikaru menyerang tanpa pandang bulu, menghancurkan lentera batu dan merobohkan pagar kuil dalam amukan defensifnya.