Sang Gadis Suci Bangkit! Balas Dendam Paling Menyakitkan Kini Dimulai!

[Bahasa Indonesia] [Full Indonesian] Judul: Dengan Dendam, Hormatku, Orang Suci-mu yang Hancur Episode 10 Teaser Dendam adalah pedang bermata dua, tetapi bagi seorang Orang Suci yang tidak lagi memiliki apa pun untuk kehilangan, itu adalah satu-satunya sakramen yang tersisa.

Dalam keheningan benteng para ksatria yang suci, sebuah sumpah yang hancur akan ditagih dengan darah.

Episode ini menjerumuskan kita ke dalam jantung pengkhianatan, di mana cinta yang pernah ada berubah menjadi kebencian yang paling murni, dan kebenaran yang terungkap jauh lebih mengerikan daripada kematian itu sendiri.

Siapakah monster yang sebenarnya: orang suci yang membalas dendam, atau para pahlawan yang menciptakannya? Karakter Penting Elara, Sang Orang Suci yang Hancur: Protagonis utama.

Dulunya adalah Orang Suci yang dipuja oleh Kerajaan Aethelgard, yang mengorbankan dirinya untuk menyegel Raja Iblis.

Namun, setelah tugasnya selesai, ia dikhianati oleh orang-orang yang paling ia percayai, ditusuk dari belakang, dan dibiarkan mati di jurang yang terlupakan.

Diselamatkan oleh kekuatan gelap yang misterius, ia kembali bukan sebagai penyelamat, melainkan sebagai malaikat pembalasan.

Motivasinya adalah satu: untuk membuat setiap orang yang mengkhianatinya Pangeran, Ksatria, dan Imam Besar membayar dengan penderitaan yang tak terhingga.

Di episode ini, targetnya sangat pribadi, menguji sisa-sisa kemanusiaan yang mungkin masih ada di dalam dirinya.

Sir Kael, Perisai Kerajaan: Komandan Ksatria Kerajaan dan mantan pengawal pribadi Elara.

Kael adalah seorang ksatria yang terikat oleh kehormatan dan tugas, tetapi hatinya dipenuhi dengan rasa bersalah yang mendalam.

Dia mencintai Elara, entah sebagai teman, pelindung, atau lebih dari itu, tetapi ia memilih untuk mengikuti perintah Pangeran Theodore dalam pengkhianatan tersebut, percaya bahwa itu adalah kejahatan yang perlu demi stabilitas kerajaan.

Motivasinya sekarang adalah untuk menghentikan amukan Elara sambil mencoba menebus dosanya, terjebak di antara kesetiaannya pada takhta dan penyesalannya yang menghancurkan.

Pangeran Theodore, Pewaris Takhta yang Karismatik: Antagonis utama serial ini, meskipun perannya di episode ini lebih sebagai katalisator di akhir.

Theodore adalah seorang ahli strategi yang dingin dan pragmatis.

Dia melihat kekuatan Elara yang luar biasa bukan sebagai berkah, tetapi sebagai ancaman potensial terhadap kekuasaannya di masa depan.

Dialah dalang di balik pengkhianatan itu, memanipulasi semua orang di sekitarnya, termasuk Kael, untuk mencapai tujuannya.

Motivasinya adalah kekuasaan absolut dan pelestarian garis keturunan kerajaan dengan segala cara.

Ringkasan Adegan Penting Infiltrasi di Bawah Bayangan Bulan: Episode dimulai dengan Elara, mengenakan jubah hitam yang menelan cahaya, menyusup ke Benteng Ksatria Kerajaan tempat yang pernah menjadi rumahnya.

Setiap langkahnya tanpa suara, setiap penjaga yang ia temui jatuh tanpa sempat berteriak, dilumpuhkan oleh sihir bayangan yang kini ia kuasai.

Suasananya tegang dan sunyi, kontras dengan kenangan hangat Elara tentang tawa dan persahabatan di koridor yang sama, yang sekarang terasa dingin dan asing.

Reuni di Kapel Sumpah: Elara tidak mencari Kael di ruang takhta atau barak.

Dia langsung menuju Kapel Sumpah, sebuah tempat suci di mana para ksatria bersumpah setia.

Di sanalah Sir Kael menunggunya, sendirian, dengan pedang dan perisainya diletakkan di altar.

Dia tahu Elara akan datang.

Dialog mereka tajam dan penuh dengan kepedihan.

Kael memohon Elara untuk berhenti, mencoba membenarkan tindakannya sebagai pengorbanan yang diperlukan untuk mencegah perang saudara.

Kekuatanmu terlalu besar, rakyat mulai memujamu melebihi raja! serunya.

Elara hanya tertawa suara tawa yang dingin dan patah.

Jadi, kau membuangku karena takut pada cinta mereka? balasnya, matanya menyala dengan api ungu dendam.

Tarian Pedang dan Sihir Hitam: Duel pun tak terhindarkan.

Ini bukan pertarungan kekuatan mentah, melainkan tarian tragis antara dua orang yang saling memahami dengan sangat baik.

Kael, dengan perisai sucinya, menangkis setiap serangan sihir gelap Elara.

Setiap bentrokan logam dan energi magis diiringi kilas balik singkat: Kael mengajari Elara cara memegang belati, Elara menyembuhkan luka Kael setelah pertempuran, mereka berbagi makanan di bawah bintang-bintang.

Kael bertarung untuk bertahan, serangannya ragu-ragu, seolah ia tidak sanggup melukai wanita yang pernah ia sumpahi untuk dilindungi.

Sebaliknya, Elara bertarung untuk membunuh.

Setiap serangannya tanpa ampun, didorong oleh rasa sakit pengkhianatan.

Perisai yang Retak dan Kebenaran yang Menghancurkan: Elara akhirnya berhasil menembus pertahanan Kael.

Perisai suci, yang konon tak bisa ditembus, retak di bawah serangan sihirnya yang kejam.